Kelompok I :
1. Agnes Lidya
2. Agus Ahmad SalimZajar
3. Ari Purwoko
4. AyuSafitria
Semester :
4 Pagi
Jurusan :
Sastra Indonesia
Fakultas :
Sastra
Mata Kuliah :
Sastra Tradisional
Tugas : Dongeng
a. Pengertian Dongeng
Dongeng
adalah cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh
orang-orang. Cerita itu bisa dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa.
Di dalamnya segala sesuatu bisa terjadi: Gunung Tangkuban Perahu berasal dari
perahu yang ditendang Sangkuriang, danau Situ Bagendit terjadi karena lidi yang
dicabut mengeluarkan air yang banyak, dan lain-lain.
Dongeng juga
merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian
diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah
dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung
cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan.
b.
Ciri-ciri Dongeng
Dongeng termasuk prosa lama yang
memiliki batasan cerita khayal yang penuh berisi hal-hal yang sukar dapat
diterima oleh akal manusia. Seperti halnya prosa lama lainnya dongeng juga
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Dipengaruhi oleh agama hindu atau Islam
2. Banyak terdapat pepatah dan petitih
3. Menggunakan bahasa klise
4. Bersifat kurang dinamis
5. Nama pengarang tidak tertulis
6. isi banyak khayalan
2. Banyak terdapat pepatah dan petitih
3. Menggunakan bahasa klise
4. Bersifat kurang dinamis
5. Nama pengarang tidak tertulis
6. isi banyak khayalan
c.
Macam-macam Dongeng
Fabel
Fabel adalah dongeng yang menceritakan binatang yang berisi sindiran dan kadang-kadang bersifat didaktis.
Contoh :
a. Dongeng tentang kancil dan buaya
b. Dongeng tentang siput dan burung centawi
Legenda
Istilah legenda semula berarti cerita yang emngandung unsur agama, tetapi lama kelamaan berubah menjadi dongeng yang direka-reka dan dihubungkan dengan kenyataan yang terdapat dalam sekitar.
Contoh :
a. Malin Kundang
b. Gunung Tangkuban Perahu
c. Pulai Si Kantan
Sage
Sage adalah dongeng yang memilki unsur sejarah, walaupun sejarahnya sedikit dan banyak unsur khayalannya.
Contoh :
a. Kota Banyuwangi
b. Ciung Wanara
c. Tampak Siring
Mite
Mite adalah dongeng kepercayaan tentang dewa-dewa, atau mahkluk lain yang oleh masyarakat dianggap dewa.
Contoh :
a. Kiai Ageng Sela
b. Nyai Roro Kidul
c. Dewi sri
Fabel adalah dongeng yang menceritakan binatang yang berisi sindiran dan kadang-kadang bersifat didaktis.
Contoh :
a. Dongeng tentang kancil dan buaya
b. Dongeng tentang siput dan burung centawi
Legenda
Istilah legenda semula berarti cerita yang emngandung unsur agama, tetapi lama kelamaan berubah menjadi dongeng yang direka-reka dan dihubungkan dengan kenyataan yang terdapat dalam sekitar.
Contoh :
a. Malin Kundang
b. Gunung Tangkuban Perahu
c. Pulai Si Kantan
Sage
Sage adalah dongeng yang memilki unsur sejarah, walaupun sejarahnya sedikit dan banyak unsur khayalannya.
Contoh :
a. Kota Banyuwangi
b. Ciung Wanara
c. Tampak Siring
Mite
Mite adalah dongeng kepercayaan tentang dewa-dewa, atau mahkluk lain yang oleh masyarakat dianggap dewa.
Contoh :
a. Kiai Ageng Sela
b. Nyai Roro Kidul
c. Dewi sri
Dongeng Jenaka/Lelucon
Dongeng jenaka adalah dongeng yang bersifat jenaka/lucu.
Contoh :
a. Pak Kadok
b. Pak Pandir
Untuk
dapat menulis sebuah dongeng tentunya memiliki imajinasi yang baik. Tinggal
jenis/macam apa yang diinginkan oleh pengarang, yaitu memilih salah satu dari
jenis dongeng di atas. Selain itu menulis dongeng juga di harapkan memahami
ciri-ciri sebuah dongeng, yaitu selain daya khayalnya yang porsinya lebih
banyak juga tersirat ada unsur keagamaan atau dikdaktis. Dengan memahami
ciri-ciri dan konsep masing-masing jenis dongeng kita akan dapat lebih mudah
mengarangnya.
d. Contoh Dongeng
LUTUNG KASARUNG
Cerita
dari Jawa Barat
Alkisah, Prabu Tapa Agung memutuskan untuk lengser
keprabon. Dari 7 puteri yang dimilikinya, beliau menunjuk putri Purbasari,
putri bungsunya sebagai penerus tahta. Keputusan ini menimbulkan polemik di kerajaan
karena dianggap tidak sesuai dengan tradisi. Mestinya tampuk kekuasaan jatuh
pada si sulung. Sang prabu punya alasan sendiri. Si bungsu dianggap lebih
berluhur budi. Menurut beliau, hanya dengan keluhuran budi seorang pemimpin
dapat memerintah dengan adil.
Sepeninggal sang raja.
Diam-diam si sulung, putri Purbararang, meminta bantuan seorang sakti guna
mendatangkan bala. Purbasari tiba-tiba terjangkit penyakit kulit. Desas-desus
ditiupkan oleh Purbararang, bala ini adalah buah kutukan dewata akibat ayahanda
telah menyalahi tradisi. Demi menutup aib kerajaan, si bungsu diungsikan ke
hutan.
Sementara itu, di kahyangan,
seorang pangeran Guruminda sedang di wasiati sunan ambu, ibunya, agar segera
mencari pendamping hidup. Di kahyangan banyak sekali putri yang cantik-cantik.
Para pohaci. Namun tidak ada satupun yang menarik hatinya. Maka, sang bunda
menitahkan ia untuk pergi ke buana panca tengah, tempat manusia bermukim.
Mungkin di sanalah engkau akan menemukan cinta sejatimu, sabda sang bunda.
Tapi bagaimana ananda bisa
tahu bahwa gadis yang hamba suka adalah cinta sejati. Sang bunda
berhening-cipta sejenak, dan memutuskan mengubah pangeran dalam wujud seekor
lutung. Sang bunda berkata, bila gadis itu adalah cinta sejatimu, kelak melalui
gadis itulah kau dapat menjelma dalam wujud aslimu. Pangeran Guruminda.
Setelah bersembah sujud,
memohon restu sang bunda, turunlah sang lutung ke bumi. Di sebuah hutan, ia
bertemu dengan gadis yang tubuhnya terkena penyakit kulit. Sangat buruk dan
mengeluarkan bau busuk. Tapi air muka sang putri terlihat memancarkan kebaikan
dan keteduhan. Ia dikelilingi oleh sahabat demikian banyak. Seluruh penghuni
rimba raya tidak ada yang menganggunya, bahkan selalu menemani dan membantunya.
Dengan cepat, lutung menjadi
salah satu sahabatnya. Sejak mengenal lutung. Sang putri tidak perlu lagi
berpayah-payah mencari makan. Setiap hari berbagai makanan sudah disediakan
oleh lutung. Tidak hanya makanan, bunga-bunga cantik selalu tersedia untuk
menghias tempat tinggal sang putri dan penghias gelung rambut indahnya.
Hari demi hari. Persahabatan
diantara mereka makin lekat. Sang putri sangat menyayangi si lutung, demikian
pula sebaliknya. Sang putri kerapkali menceritakan persoalan hidupnya kepada
lutung.
Suatu ketika, saat sang putri
membawa lutung berjalan-jalan, lutung tiba-tiba berlari ke suatu tempat. Tidak
mau kehilangan lutung kesayangannya, sang putri lari mengejar hingga ke sebuah
danau. Di tepi danau sang putri tertegun. Terpesona akan kesegaran dan
jernihnya air danau tersebut. Beliau segera mandi disana. Anehnya begitu
selesai mandi, hilanglah semua penyakit kulitnya. Bahkan bertambah kemilau
indah kecantikannya. Sang puteri sangat berterima kasih pada lutung yang sudah
membawanya pada danau tersebut. Karena penyakitnya sudah sembuh, puteri kembali
ke istana. Tapi sang kakak yang tidak mau tahtanya diambil, malah mengajaknya
adu tanding. Sang kakak membuka gelung rambutnya dan berkata bila rambut
adiknya lebih panjang, ia akan menyerahkan tampuk kerajaan. Ternyata sang adik
berambut lebih panjang.
Sang kakak masih tidak puas,
ia mengatakan bahwa syarat menjadi ratu harus memiliki pasangan hidup. Sang
kakak sudah memiliki pasangan: pangeran indrajaya.
Tantangan ini membuat sedih
putri Purbasari, bagaimana tidak, selama ini ia hanya bergaul dengan binatang
hutan tidak ada seorang pemudapun yang ia kenal. Dengan lirih, sang dewi
berucap pada lutung,”kamulah yang paling dekat denganku selama ini. seandainya
engkau manusia pastilah kau sudah ku jadikan pendamping hidupku”. Ucapan sang
dewi bagai mantera pelepas sihir. Seketika itu pula lutung berubah wujud,
menjelma jadi wujud asalnya saat di kahyangan, pangeran Guruminda.
Pangeran Guruminda segera
menyatakan bahwa ia adalah pendamping putri Purbasari. Dan tahta kerajaanpun di
ambil alih oleh yang semestinya, sesuai wasiat sang prabu.
e. Penyebaran Dongeng
Folklor
lisan yang sampai saat ini yang masih berkembang adalah dongeng. Persebaran
dongen dari mulut ke mulut semakin merata. Walaupun penyampaian secara leluri
(dari mulut ke mulut) itu pasti ada penambahan dan pengurangan cerita aslinya
tetapi masih dalam konsep cerita yang sama intinya. Paham monogesesis adalah
kajian sastra lisan yang mencari asal-usul dongeng dari satu keturunan. Induk
sastra lisan adalah satu, yang asli, dan yang lain hanya penyebaran (difusi).
f.
Manfaat
Dongeng
Mengembangkan Daya Imajinasi Anak
Perlu kita ketahui bahwa dunia anak adalah dunia
imajinasi. Jadi anak mempunyai dunianya sendiri dan tak jarang mereka berbicara
denga teman khayalannya. Dengan daya imajinasi yang masih sangat bagus ini,
maka kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkannya kearah yang positif dan
tetap terkontrol. Dengan dongeng anak-anak maka inilah cara terbaik untuk
mengarahkan mereka kearah yang baik.
Meningkatkan Keterampilan dalam Berbahasa
Dongeng merupakan
stimulasi dini yang mampu merangsang keterampilan berbahasa pada anak-anak.
Perlu kita ketahui bahwa cerita dongeng anak-anak mampu merangsang anak-anak
terutama anak perempuan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Hal
ini dikarenakan anak perempuan lebih fokus dan konsentrasi daripada anak
laki-laki. Kemampuan verbal adalah kemampuan awal yang dimiliki anak-anak dan
inilah mengapa otak kanan mereka lebih berkembang dan ini juga yang menyebabkan
mereka lebih terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung
cerita positif tentang perilaku dan sebagainya membuat anak-anak menjadi lebih
mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan.
Membangkitkan Minat Baca Anak
Jika ingin memiliki
anak yang mempunyai minat baca yang baik, maka mendongeng adalah jalan menuju
hasil tersebut. Dengan memberikan cerita dongeng anak-anak, maka anak-anak akan
tertarik dan rasa penasaran ini membuat mereka ingin mencari tahu. Inilah
dimana keinginan untuk membaca menjadi semakin meningkat. Dengan membacakan
buku cerita yang menarik kepada anak adalah cara paling mudah yang bisa kita
lakukan.
Membangun Kecerdasan Emosional Anak
Mendongeng kepada
anak bisa membangkitkan kecerdasan emosional mereka dan ini juga sarana hebat
yang mampu merekatkan hubungan ibu dan anak. Sperti yang kita tahu bahwa
anak-anak mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam
kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui
tokoh dalam cerita yang kita dongengkan. Dongeng anak-anak akan membangtu anak
dalam menyerap nilai-nilai emosional pada sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa
kecerdasan emosional juga penting disamping kecerdasan kognitif. Kecerdasan
emosional sangat penting bagi kehidupan sosial mereka kelak.
Membentuk Rasa Empati Anak
Melalui stimulasi
cerita dongeng anak, kepekaan anak pada usia 3-7 tahun akan dirangsang mengenai
situasai sosial disekitar mereka. Dengan metode dongeng untuk anak ini maka
mereka akan belajar berempati terhadap lingkungan sekitar. Stimulasi yang akan
lebih berhasil adalah dengan merangsang indera pendengarannya. Penting bagi
kita memberikan stimulasi ini untuk memberikan mereka bekal yang baik untuk
masa depannya. Dengan cerita-cerita dongeng yang mendidik, maka anak akan
dengan mudah menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka anak yang
berempati dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar