Jumat, 24 Mei 2013

PUISI PAGI

PAGIKU

Hari sudah terang,
tetapi matahari belum mengintip.
Perlahan, butiran-butiran air terjatuh
jatuh dari beberapa untai daun salam.
Begitu banyak genangan air di sepanjang jalan.
Ternyata malamku menangis.
Terdengar ayam berkokok dari kejauhan,
merdu burung berkicau semakin hilang.
Kudengar, gemuruh hentakkan kaki berirama
"satu, dua, satu, dua.."
inilah pagiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar