Mendalami Kegiatan Menguntungkan
dibalik Warna-warni “Fashion” Mahasiswa UNPAM
Beragam
nuansa berpakaian ala mahasiswa dari kampus yang terletak di Jalan Surya
Kencana No. 1 Universitas Pamulang
selalu menciptakan kesan baru bagi pengguna fashion kalangan remaja Tangerang Selatan. Khususnya pada mahasiswa
perempuan yang berhijab juga telah menjadi bagian menarik dari mode
berpenampilan terkini. Tidak jarang mahasiswa UNPAM yang berhijab, walaupun
banyak juga mahasiswi yang tidak menggunakan jilbab karena mahasiswa UNPAM didominasi
oleh beragam agama. Berhijab diartikan bukan hanya perempuan yang memakai
jilbab, tetapi diartikan sebagai salah satu trend
pemakaian jilbab dengan tata cara pemakaian yang dibuat menarik dan sebagus
mungkin walaupun pada tahanpan pemakaiannya itu sulit sekali. Selain berfungsi
untuk menutupi aurat, berhijab juga didominasi dengan pakaian-pakaian yang terkesan bagian dari mode dari berhijab.
Busana hijab ala mahasiswi UNPAM
seperti umumnya gaya berbusana dipengaruhi latar budaya, dan kepribadian
masing-masing orang yang mengenakan. Keragaman itu menjadi salah satu sebab
busana berhijab pun tak berkarakter seragam.
Rupanya, fashion kaum laki-laki di kalangan mahasiswa UNPAM juga tidak kalah
menariknya dengan perempuan. Mahasiswa semester lima di jurusan Sastra
Indonesia Agus Ahmad Salim Zajar bercerita, dia lebih mengutamakan
bergonta-ganti pakaian atasan dibanding dengan bahawan seperti jeans, chino dan lainnya “Saya sih lebih suka memperbanyak baju dan
kemeja daripada jeans karena kalau celana
menurut saya jarang diperhatikan orang, selanjutnya mendominasi sepatu yang
sekiranya cocok aja.” Mahasiswa yang
sering disapa “Mas kece” ini pernah menjadi penjual baju yang berpusat pada
salah satu toko ternama yaitu Ramayana dengan cara menawar-nawarkannya kepada
teman satu rumah kosnya dengan memanfaatkan penampilannya yang menarik dan
pengetahuannya tentang berpenampilan.
Tidak hanya pakaian, tetapi
assesoris seperti tas dan sepatu disesuaikan untuk mahasiswa yang menggunakan jilbab
ataupun yang tidak. Pada penghujung 2013 ini yang sedang menjadi trend fashion mahasiswa kampus swasta
ternama di Tangerang Selatan ini adalah tas berwarna coklat yang berpasangan
dengan flat shoes berwarna coklat
yang disesuaikan dengan warna yang mirip dengan tasnya. Pendapat ini diperkuat
oleh Chacha, salah satu mahasiswi jurusan Manajemen “Agaknya sudah menjadi gaya
terbaru sekali dan terkesan gaul jika menggunakan flat shoes warna coklat dan tas warna coklat juga untuk mahasiswa
perempuan di sini,” ujarnya.
Bahkan
di online shop yang biasanya ada pada
grup Blackberry Messanger (BBM) sudah
banyak penjual yang menawarkan berbagai jenis tas yang berpasangan dengan flat shoesnya bahkan ditambah dengan
dompet cantik yang dalam satu paket itu seragam warnanya. “Sekarang sih lagi
modelnya dalam satu paket gitu isinya tas, flat
shoes, dompet dan wadah make up
yang semuanya dalam satu paket itu satu warna. Yang aku jual sih ada lima
varian warna yaitu coklat, hitam, merah, kuning dan biru,” ujar Ila
Jahrotunnisa mahasiswa STIKes WDH UNPAM dan pemilik “Ila Shop” di BBM.
Tidak menutup kemungkinan dengan
berkembangnya teknologi memudahkan kaum muda berbelanja. Seperti halnya online shop, pembeli hanya melihat-lihat
gambar-gambar barang yang dijual yang selalu diperbarui oleh admin online shop itu kemudian denga mudah
langsung memesannya hanya dengan mengirimkan permintaan melalui chating Blackberry Messanger. Hebatnya, reseller dari online shop kebanyakan dari kalangan mahasiswa, mereka memanfaatkan
gadgetnya untuk menghasilkan uang.
Tidak hanya memuaskan hasilnya tetapi harga yang ditawarkan reseller sesuai kantong mahasiswa dan
terkesan mewah jika mahasiswa membeli pakaian di online shop.
Tidak hanya perempuan, laki-laki
banyak yang menjadi reseller
pakaian-pakaian khusus laki-laki juga bahkan sepatu dan jam tangan pun banyak
yang dijual. Kegiatan seperti ini banyak mendatangkan untung baik pada penjual
maupun resellernya, karena reseller juga mengambil untung dari
harga yang diberikan oleh penjual, beruntung lagi jika pembelinya membeli cukup
banyak barang. Berkisar antara lima ribu rupiah hingga lima belas ribu rupiah
yang didapatkan oleh reseller dalam
setiap satu buah baju.