Rabu, 29 Mei 2013

PLASENTA



PENJELASAN YANG BERKAITAN DENGAN PLASENTA DAN CAIRAN AMNION

a.       Lapisan desidua (merupakan endometrium yang menjadi sangat tebal) yang meliputi hasil konsepsi:
1.      Ke arah kavum uteri disebut Desidua Capsularis:
a.       Desidua capsularis adalah desidua yang meliputi permukaan telur yang menonjol dalam rongga rahim.
b.      Desidua capsularis, terletak diantara hasil konsepsi dengan cavum uteri.
2.      Yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus dinamakan Desidua Basalis
a.       Desidua basalis, terletak diantara hasil konsepsi dengan dinding uterus.
b.      Desidua yang terdapat pada dasar telur, yang nanti menjadi bagian dari uri.
c.       Di tempat ini plasenta akan dibentuk.
3.      Desidua Vera, bagian desidua lainnya:
a.       Disebut juga desidua parietalis
b.      Desidua parietalis/vera, terletak meliputi/ mengelilingi dinding uterus yang lain.
4.      Dengan tumbuhnya dan makin menonjolnya telur dalam rongga uterus, pada suatu waktu desidua kapsularis melekat dan menjadi satu dengan lapisan desidua vara.
5.      Peletakan ini terjadi kira-kira pada akhir bulan ke-4.



b. Hasil konsepsi diselubungi oleh jonjot-jonjot yang dinamakan villi chorialis.
c. Pada stadium blastula, sel-sel yang membentuk dinding blastokist diselubungi oleh simpai trofoblast
d. Tropoblast amat hiperplastik, tumbuhnya tidak sama tebalnya.
e. Tropoblast terdiri dari dua lapisan:
     1. lapisan dalam (sitotropoblast)
            a. lapisan ini terdiri dari sel-sel dengan satu inti.
            b. terdiri juga oleh selapis sel kuboid, batas tegas, inti tunggal, terletak di sebelah    dalam (dekat embrioblast).
     2. Lapisan luar (sinsitiotrofoblast)
            a. terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas.
            b. berada di sebelah luar, berhubungan dengan stroma endometrium.
f. Unit trofoblast ini akan berkembang menjadi plasenta.
g. Villi yang berhubungan dengan desidua basalis, yaitu:
     1. Korion Frondosum
            a. merupakan korion yang melekat pada desidua basalis dan penuh mengandung jonjot.
            b. Jonjot-jonjot yang terdapat dalam desidua basalis tumbuh jauh lebih cepat dan lebih subur daripada jonjot-jonjot korion di tempat lain.
            c. Tumbuh dan bercabang-cabang.
     2. Korion Leave:
            a. merupakan korion yang ada di dalam desidua kapsularis, yang praktis bebas dari jonjot-jonjot.
            b. korion yang berhubungan dengan desidua kapsularis yang kurang mendapat makanan, lama-lama menghilang dan gundul.
            c. keadaan ini disebabkan karena desidua kapsularis sangat sedikit.
            d. mengandung pembulu-pembuluh darah.
h. Korion frondosum dan desidua basalis dalam perkembangan seterusnya tumbuh dan melekat erat satu sama lain, sehingga menjadi satu dan tak terpisahkan.
i. Dengan demikian, terbentuk suatu benda berbentuk cakram bulat dan tebal yang disebut uri atau plasenta.
j. Pembentukan plasenta lengkap terjadi kira-kira pada akhir kehamilan bukan ke-4.
k. Dalam tingkat nidasi, trofoblas menghasilkan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin).
l. Produksi HCG meningkat sampai usia kurang lebih 60 hari kehamilan.
m. Fungsi HCG disini adalah mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus, dan menghasilkan terus progesteron sampai plasenta dapat membuat cukup progesteron sendiri. 


Plasenta adalah bagian kehamilan yang penting. Dimana plasenta memiliki peran berupa transport zat dari ibu ke janin, penghasil hormon yang berguna selama kehamilan, serta sebagai barier. Melihat pentingya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun gangguan pada proses persalinan.
Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta berbentuk bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta berbentuk lengkap pada kehamilan lebih kyrang 16 minggu.letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.
Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.  Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilankurang dari 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh Cavum uteri.
Plasenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales atau jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desiduabasalis.
 

Jumat, 24 Mei 2013

PUISI PAGI

PAGIKU

Hari sudah terang,
tetapi matahari belum mengintip.
Perlahan, butiran-butiran air terjatuh
jatuh dari beberapa untai daun salam.
Begitu banyak genangan air di sepanjang jalan.
Ternyata malamku menangis.
Terdengar ayam berkokok dari kejauhan,
merdu burung berkicau semakin hilang.
Kudengar, gemuruh hentakkan kaki berirama
"satu, dua, satu, dua.."
inilah pagiNya.

Puisi Mengenang Kebangkitan Nasional

TABUH KATA MENGUBAH KITA

Pernah ada suatu masa dalam sejarah,
makna tetabuhan kata-kata yang diucapkan.
Menggelegar membuat kita paham:
siapa kita? ke mana kita hendak menuju?
Dari sanalah sekelumit sejarah kebangsaan dibentuk,
dari deklarasi "Seandainya Aku Seorang Belanda"
hingga pidato kebudayaan Nirwan Dewanto.
Rasanya sudah lama sekali maklumat pemikiran tidak terdengar,
membuat kita tercenung dan berpikir...

Puisi Mengenang Kebangkitan Nasional

TABUH KATA MENGUBAH KITA

Pernah ada suatu masa dalam sejarah,
makna tetabuhan kata-kata yang diucapkan.
Menggelegar membuat kita paham:
siapa kita? ke mana kita hendak menuju?
Dari sanalah sekelumit sejarah kebangsaan dibentuk,
dari deklarasi "Seandainya Aku Seorang Belanda"
hingga pidato kebudayaan Nirwan Dewanto.
Rasanya sudah lama sekali maklumat pemikiran tidak terdengar,
membuat kita tercenung dan berpikir...

Puisi Mengenang Kebangkitan Nasional

Abdul Haris Nasution

Kampus di lereng Gunung Tidar
"mengharamkan" atribut-atribut mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Dirinya dikucilkan dari politik Indonesia,
sepanjang Orde Baru
Ialah figur yang dipuji.
Ialah figur yang dikucilkan,
menjadi paria di rezim yang ikut ia lahirkan.
Sang "aktor intelektual"
pengarang 11 jilid tulisan Sekitar Perang Kemerdekaan

Jumat, 17 Mei 2013

DESKRIPSI BERBAGAI KEJADIAN DALAM WAKTU YANG LAMA


PASAR MALAM TAHUNAN

            Senja menutup perjalananku dari Pamulang ke Bogor hari ini. Kutemui pasar malam yang letaknya tak jauh dari perkampungan tempatku tinggal, kuputuskan untuk sebentar mengunjunginya. Barisan pengunjung pasar malam terlihat membentang sedang berjalan kaki dengan panjang barisan sekitar 5 meterperlahan memenuhi pasar. Aku berada di antara barisan itu karena terhimpit oleh kendaraan yang lalu lalang di depan pedagang pakaian yang mengelilingi seluruh pasar. Orang-orang berdatangan, berdesak dan ingin menguasai tempat yang ramai di tengah-tengah kepadatan aneka ragam manusia itu.
            Pada deretan sebelah utara kelihatan pedagang sepatu, boneka barbie, tiga pedagang pakaian berderet dan pedagang tas. Semua pedagang ini menggunakan terpal. Pada deretan dekat pintu masuk utama ada dua pedagang bakso, mie ayam dan tiga pedagang soto mie yang membelakangi pedagang mie ayam. Semua pedagang ini menggunakan gerobak. Di tengah deretan para pedagang terlihat komidi putar bebentuk gajah, sangkar burung yang berputar ke atas, ombak banyu, dan rumah hantu yang berhadapan langsung dengan pertunjukkan orang kerdil.
            Para pedagang pakaian sudah siap melayani pelanggannya, setiap pengunjung yang lewat di depannya diteriakinya “Silahkan ibu, bapak, mbak, mas mau cari apa? Baju atau celananya, silahkan dilihat dulu!”
            Terlihat di samping kananku seorang perempuan bersama seorang teman sebayanya. Perempuan itu mendekatkan bibirnya pada kuping temannya itu, berbisiknya perlahan penuh perasaan, sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah baju yang bergantung berwarna coklat muda, berbahan sifon dengan brukat di sekeliling kerahnya. Entah apa yang dibicarakan oleh mereka, agaknya sedang memutuskan untuk membeli baju yang ditunjukknya atau tidak.
            Senja sudah berpindah menjadi malam, tetapi aku masih asik dengan pandanganku memperhatikan seisi pasar malam ini. Aku memutuskan untuk masuk ke wahana rumah hantu. Ketika aku berjalan menuju wahana itu, terlihat pedagang bakso yang ramai sekali dikunjungi pembelinya. Keringat menetes setelah si pedagang bakso membuka tutup panci besar baksonya yang mengeluarkan uap panas. Percakapan yang meriah terjadi. Sesekali kualihkan terus pandanganku kepada tukang bakso yang semakin banyak pembelinya.
            Terdengar sayup-sayup bunyi alunan musik menyeramkan, gonggongan anjing dan suara serigala mengaung dari rumah hantu yang tepat di hadapanku. Orang masih berdesak-desak hendak masuk. Lagi-lagi aku masuk ke dalam rombongan orang-orang yang tidak aku kenal. Di hadapanku ada sebuah pintu kamar, tiba-tiba pintu itu di ketuk orang dengan perlahan dari dalam kamar. Kami kaget, terperanjat berlari. Di belakang kami ada satu pocong mengikuti, di pojok kiri ruangan terlihat kuntilanak berambut panjang, ia duduk memperhatikan. Ketukan kamar itu berulang terdengar mendesak, memaksa. Tiba-tiba terdengar suara yang memerintah, “Buka!” Aku berlari dan menemukan pintu keluar dengan terengah-engah.
            Pedagang bakso kelihatan masih ramai oleh pembeli.  Terlihat motor dan mobil yang senja tadi masih banyak yang melintas sekarang sudah jarang terlihat hanya satu dua yang berlalu lalang. Pada jam setengah sepuluh malam seperti ini sudah tidak ada lagi angkutan umum yang melintas, terpaksa aku menelpon paman untuk menjemputku pulang.
            Ketika aku pulang dari pasar malam, hanya terlihat satu saja gerobak pedagang soto mie di dekat pintu masuk. Tukang mie ayam masih melakukan jual beli, dan pembelinya pun ternyata cukup banyak. Orang-orang terlihat berjalan kembali ke rumahnya bergerombol, agaknya pengunjung lebih banyak di jalanan menuju pulang daripada pengunjung yang masih berada di dalam pasar.
            Matahari belum muncul, tetapi hari sudah terang. Sabtu pagi ini terdengar gemericik air hujan dari atas genteng rumahku. Aku putuskan untuk berkunjung ke rumah nenek yang jaraknya melewati pasar malam. Aku melewati lapangan sepak bola, rute yang biasa. Di saat sepagi ini anak-anak kecil terlihat bermain sepakbola. Dari sini, sudah terlihat pasar malam itu, suasana yang terlihat sungguh berbeda dengan yang kulihat semalam. Para pedagang tidak nampak, yang terlihat hanya terpal-terpal yang menutupi seluruh gerobak dan pedagang lainnya.
            Di tengah-tengah gemericik hujan ini pasar menjadi becek, terlihat pedagang mulai berdatangan menyusun papan-papan panjang di sekitar pasar membuatkan jalan setapak untuk pengunjung malam nanti. Tidak lama kemudian di sebelah kananku dua orang ibu rumah tangga berjalan sambil berbincang bahwa pasar malam itu berakhir pada malam ini dan akan diadakan lagi tahun depan seperti biasanya.
            Sore nanti pedagang akan membuka kembali dagangannya dan akan banyak lagi pengunjung datang dan bermain. Esok Hari, berakhirlah sudah pasar malam yang ramai dan pedagang akan mengemaskan semua dagangan dan komidi putarnya. Tanah kosong itu akan seperti biasa lagi dijadikan  kebun ubi oleh pemiliknya.